Kenapa?

 Kenapa...?


creepypasta indonesia


Ini adalah kisah sepasang kekasih yang baru saja pindah ke apartemen baru. Mereka memutuskan untuk mulai hidup bersama setelah resmi bertunangan.
Sang lelaki bernama Yudi sedangkan yang wanita bernama Yuli. Mereka sudah bersama sejak kecil hingga menanjak dewasa. Kini mereka sedang di mabuk asmara.
Karena mereka sudah tinggal bersama maka tidaklah aneh apabila keduanya saling berbagi tugas masing-masing sesuai jadwal.
"Yudi sayang. Hari ini giliran kamu memasak bukan? Ayolah buatkan sesuatu. Aku lapar nih!"
Yuli memasang wajah cemberut sembari memeluk lengan kekar Yudi dengan manja.
Yudi terlihat sibuk bermain game kesukaannya. Ketika Yudi dalam mode serius, dia tidak suka ketika diganggu.
"Sayang?"
Yudi hanya mendecak lalu dia menggoyangkan lengan kirinya sebagai isyarat agar Yuli melepaskan pelukannya.
Yuli hanya tersenyum kecut lalu dia terus memandang Yudi yang sibuk bermain game.
Sesekali Yudi mengoceh karena salah satu rekan timnya melakukan hal yang dia tidak sukai.
"Dih. Yudi sayang. Ayo dong. Aku lapar nih!"
Yuli terus menggoyangkan bahu Yudi sehingga pada akhirnya pada layar handphonenya tertulis "YOUR TEAM HAS LOST"
Yudi terlihat sangat kesal. Namun dia tidak mengungkapkan semua emosinya kepada Yuli. Yudi malah menjauh dari Yuli dan kembali memulai gamenya sembari terus menggerutu.
"Dih. Kamu selalu begini. Pada akhirnya aku saja yang kamu repotin"
Yudi tidak merespon. Yuli semakin kesal dan akhirnya dia mengambil dompetnya dan pergi sendirian untuk membeli bahan makanan.
Yudi tidak menyadari kalau kekasihnya itu sudah pergi meninggalkan rumahnya.
25 menit telah berlalu. Perut Yudi sudah mulai memberontak, dia melihat jam di dinding sudah menunjuk pukul setengah sembilan.
Yudi melihat di sekitar dan tidak menemukan Yuli dimana pun.
"Ah. Dia sedang belanja ya. Tapi..."
Yudi melihat sekali lagi jam di dinding. Yudi mulai terlihat kesal. Yudi mulai berpikir kalau Yuli sedang makan sendirian di luar sana.
Ya, terkadang ini selalu terjadi ketika Yuli sedang ngambek saat di abaikan. Yudi memakluminya karena ini adalah kesalahan dirinya sendiri.
"Ha~~ apa boleh buat. Kalau tidak ada salah ada satu pop mie di lemariku"
Ketika Yudi berdiri, dia melihat seseorang sedang mengintip dari luar pintu.
Yudi sempat kaget karena dia berpikir kalau ada maling atau semacamnya. Ternyata itu adalah Yuli.
Yuli hanya berdiri di belakang pintu sembari menyembunyikan tubuh sebagiannya.
"Yuli. Kalau kamu sudah sampai bilang dong. Bikin kaget saja tahu!"
Yuli tidak merespon. Dia hanya memandang Yudi dengan tatapan kosong.
"Yuli? Kok kamu diam saja disana? Masuk dong"
Yuli masih terdiam. Yudi mulai merasa sangat kesal namun jauh di dalam dirinya Yudi sangat ketakutan entah apa alasannya.
"O-oi.Yuli. kamu kenapa diam saja?"
"Kamu masih marah? Iya. Aku minta maaf ya sayang"
Setelah mengatakan itu semua Yuli masih belum merespon.
Kemudian Yuli melambaikan tangan kirinya sembari berkata "Yudi sayang. Kesini dong~~"
Yudi merasa ada yang aneh terhadap Yuli. Yudi sebenarnya mau mendekati Yuli namun kakinya seperti tertahan oleh sesuatu.
Ya, kali ini Yudi benar-benar sangat ketakutan. Namun Yudi masih berusaha untuk bersikap optimis.
DUK!
DUK!
DUK! DUK! DUK!
Yuli menendang pintu sembari terus meminta Yudi untuk segera menemuinya.
"Yudi sayang~~~ kemari dong. Jangan tinggalkan aku sendirian disini! Kamu sudah tidak sayang lagi sama aku!"
DUK! DUK! DUK!
Tendangan Yuli semakin kencang. Yudi akhirnya terduduk lemas dan terus memandang Yuli yang tersenyum namun terus menendang pintu.
Akhirnya Yuli kembali terdiam. Perlahan dia berjalan ke kanan dan mulai tidak menampakan diri lagi.
"Apaan sih! Yuli terlihat sangat seram!"
Ketika dia hendak mengambil handphone, Yudi menjerit karena tiba-tiba teleponnya berdering.
"Buset dah! Bikin kaget saja! Siapa sih ini!"
Yudi dengan kesal lalu dia menjawab teleponnya.
"Halo. Dengan saudara Yudi disini?"
"Ya. Saya sendiri. Ini siapa ya?"
"Saya dari kepolisian. Mau mengabarkan kalau saudari Yuli telah mengalami kecelakaan di depan Indomaret"
"Hah? Jangan bohong deh. Ini penipuan ya?"
"Maksud saudara?"
Ketika dia kembali memandang ke arah pintu. Yudi melihat Yuli muncul lagi tanpa menunjukkan sebagian tubuhnya di balik pintu tersebut.
Yuli kembali melambaikan tangannya dan berkata" Yudi sayang~~ kesini dong..."
Yudi tidak merespon apa yang dikatakan oleh Yuli begitu juga kepada pihak kepolisian.
Yudi mematikan handphonenya dan berdiri kembali
Seluruh tubuhnya dipenuhi oleh keringat dingin.
"Yudi sayang~~~ kemari dong. Temanin aku~~"
Yudi menampar kedua pipinya sendiri untuk mengungatkan tekatnya.
Kemudian Yudi menghampiri Yuli dan membukakan pintu.
Namun apa yang dilihat oleh Yudi adalah sesuatu yang mengerikan.
Yang di depannya adalah memang benar kekasihnya Yuli. Tapi sebagian tubunya dipenuhi oleh luka dan darah. Bola mata kanannya menggantung karena sebagian wajahnya sudah remuk.
"WUAAAAAAA!!!!! ASTAGFIRULLAH!!!" teriak Yudi sembari menutup kembali pintunya dengan cepat
DUK! DUK! DUK!
DUK! DUK! DUK!
tendangan sosok yang mirip Yuli semakin keras. Kali ini Yuli menjerit tidak karuan.
"KENAPA! KENAPA! KAMU TIDAK YANG PERGI?"
"KENAPA! KENAPA! INI SEMUA SALAHMU!!"
"SAKIT! INI SAKIT! RASANYA SEPERTI TERBAKAR!!"
DUK! DUK! DUK! DUK!
DUK! DUK! DUK!
Yudi hanya mundur beberapa langkah sembari terus mengucap kalimat astagfirullah berulang kali. Tanpa dia sadari, tubuhnya menambarak sesuatu.
Suara Yuli di depan pintu mendadak menghilang. Yudi ingin bernapas lega namun dia tidak bisa.
Kenapa?
Ya, kepala Yuli sedang bersandar di bahu kiri Yudi sembari tersenyum dengan wajah sebagian hancur.
"UWAAAAAAAAA!!!!!"
Setelah kejadian itu. Yudi tidak pernah menampakan diri lagi. Tidak ada yang tahu kemana dirinya.
Hati-hati. Yuli sedang berada di sampingmu!

by: Rico Amanda

No comments

Powered by Blogger.